إندونيسيا: إجلاء
الآلاف تحسبا لثوران بركان جبل “أغونغ”
Indonesia: Ribuan Orang Dievakuasi untuk Mengantisipasi Letusan Gunung Agung
شخص، يعيشون بالقرب من بركان جبل “أغونغ” وذلك تحسبا لثورانه في
جزيرة بالي السياحية بإندونيسيا.
Orang yang tinggal di dekat
Gunung "Agung" mengantisipasi revolusi di pulau Bali, Indonesia.
وذكرت السلطات
الإندونيسية أنها تمكنت من إجلاء نحو 122 ألفا و490 شخصا من منازلهم، ونقلتهم إلى
نحو 500 مركز إيواء طارىء أو إلى أقارب لهم في مناطق أخرى من البلاد.
Pihak berwenang
Indonesia mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi sekitar 122.490 orang dari
rumah mereka dan membawa mereka ke sekitar 500 tempat penampungan darurat atau
keluarga mereka di Negara lain.
وقال سوتوبو بوريو
نوغروهو المتحدث باسم الوكالة الوطنية لإدارة الكوارث “بالرغم من الزيادة الكبيرة
في عدد النازحين، إلا أن عمليات الإجلاء جرت عموما بشكل جيد”. وأضاف قائلا “أجلي
أيضا نحو عشرة آلاف حيوان من المنطقة القريبة من البركان”.
"Meskipun terjadi
peningkatan jumlah pengungsi yang signifikan, namun evakuasi pada umumnya
berlangsung dengan baik," kata Sotobu Borio Nugroho, juru bicara Badan
Nasional Penanggulangan Bencana. "Saya juga mengevakuasi sekitar 10.000
hewan dari daerah dekat gunung berapi," katanya.
وكانت السلطات
الإندونيسية أعلنت في الـ22 من أيلول الحالي، أعلى درجات التحذير جراء احتمال
ثوران البركان بعد تزايد الاهتزازات الأرضية. ونصحت السكان المحليين بالبقاء على
مسافة لا تقل عن 9 كلم بعيدا عن البركان.
Pihak berwenang
Indonesia mengumumkan pada tanggal 22 September peringatan tertinggi potensi
letusan gunung berapi setelah terjadi peningkatan gempa. Dia menyarankan kepada
penduduk setempat untuk tinggal minimal 9 kilometer dari gunung berapi
tersebut.
يذكر أن آخر ثوران
لبركان جبل “أغونغ” يعود إلى العام 1963، حين انبعث منه رماد وصل إلى العاصمة
جاكرتا التي تبعد عنه ألف كلم. وخلف ثوران البركان حينها نحو 1600 قتيل.
Letusan terakhir
Gunung Agung terjadi pada tahun 1963, saat abu sampai ke ibu kota Jakarta, yang
berjarak 1.000 kilometer. Letusan gunung berapi tersebut menyebabkan 1.600
orang tewas.
المصدر: وكالة الصحافة الفرنسية
Sumber: AFP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar